Tentang Pestisida Organik  

Posted by widyariska in

PESTISIDA ORGANIK

Pestisida organik (biopesticide) merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Saat ini pestisida organik banyak mendapatkan perhatian sebagai salah satu usaha ke arah pengembangan teknologi pertanian alternatif. Banyak diantara usaha ke arah pengembangan teknologi pertanian alternatif. Banyak diantara usaha mencari teknologi alternatif tersebut masih dalam taraf uji laboratorium, atau percobaan skala lapangan.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengganti pestisida sintetik (kimia), salah satunya dengan mengembangkan pestisida organik ini terutama untuk mengatasi masalah hama dan penyakit tumbuhan pada tanaman sayuran, buah, dan tanaman pangan. Kita yang berada di daerah tropis sangat memungkinkan untuk mengembangkan pestisida organik, mengingat melimpah sumberkeragaman hayati di negara kita ini. Yang termasuk pestisida organik meliputi pestisida biologi dan pestisida nabati. Pestisida biologi ini bahan aktifnya berupa mikrobia yang digunakan untuk pengendalian hayati. Misalnya Bacillus thuringiensis yang mampu mengendalikan hama jenis ulat. Tricoderma koninggi untuk mengendalikan jamur akar karet dan layu pada cabe.

Pestisida nabati sekarang banyak dikembangkan, yaitu pestisida yang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan atau produk tumbuhannya. Banyak tanaman yang mempunyai potensi sebagai pestisida nabati baik dari akarnya, batangnya, daunnya, bunganya bahkan buangan (limbah) dari produk yang telah diproses, misalnya limbah pabrik rokok dan jamu. Para peneliti telah banyak menguji tentang efektifitasnya antara lain daun kecubung, daun mimbo, daun serai, daun secang, umbi bawang putih, rimpang lempuyang gajah dan emprit dan sebagainya.

Menyadari praktek pola pembangunan pertanian masa lalu dengan masukan tinggi (penggunaan pupuk kimia dan obat berlebih) ternyata berdampak negatif luas pada kesehatan dan lingkungan, maka kita perlu mengembangkan pola masukan rendah (low input sustainable agriculture, LISA) dengan penggunaan pupuk organik, pupuk hayati dan obat-obatan organik, yang sehat dan ramah likungan.


Keunggulan dan Kekurangan Pestisida Nabati

Alam sebenarnya telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman. Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira ini kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.

Kelebihan:

  1. Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari
  2. Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian
  3. Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
  4. Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
  5. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
  6. Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
  7. Meningkatkan kualitas produksi tanaman
  8. Murah dan mudah dibuat oleh petani

Kelemahannya:

  1. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
  2. Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
  3. Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
  4. Kurang praktis
  5. Tidak tahan disimpan

Fungsi dari Pestisida Nabati

Pestisida Nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  1. Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat.
  2. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot. Rasanya sangat tidak enak.
  3. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa.
  4. Menghambat reproduksi serangga betina.
  5. Racun syaraf.
  6. Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga.
  7. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga.
  8. Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri.

Bahan dan Cara Umum Pengolahan

  • Bahan mentah berbentuk tepung (nimbi, kunyit, dll)
  • Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu
  • Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida (serai, tembelekan/Lantana camara)

Beberapa Tanaman yang Dapat Dimanfaatkan sebagai Pestisida Nabati

No Nama Tumbuhan Bagian Tumbuhan Kandungan Bahan Aktif Jenis Pestisida
1 Patah tulang daun
Moluskisida
2 Tefrosia (kacang ikan) daun Tephrosin, deguelin Moluskisida
3 Sembung Daun Borneol, sineol, limonen, eimetil eter floroasetofenon Moluskisida
4 Babadotan Daun, bunga, batang, akar Saponin, fivanoid, pilifenol Insektisida
5 Lempuyang gajah Rimpang
Insektisida
6 Lempuyang emprit Rimpang
Insektisida
7 Salam Daun
Perangsang tumbuh
8 Meulaluka (daun wangi) Daun metyleugenol Pemikat
9 Jeringau rimpang Asaron, kolamenol, kolamen, kolameon, metileugenol, dan eugenol Insektisida
10 Kecubung biji scopolamin Insektisida
11 Mimba Biji azadirachtin Insektisida
12 Mindi Biji, daun azadirachtin Insektisida
13 Bitung Biji Saponin, tritepenoid Insektisida
14 Piretrum Bunga, tangkai bunga piretrin Insektisida
15 Bengkuang biji pachirrizid Insektisida
16 Legundi Daun
Insektisida
17 Serai dapur Daun
Insektisida
18 Bawang putih umbi
Penolak
19 Nilam daun
Insektisida
20 Saga Biji Tanin, toksalbumin Insektisida
21 Tuba Akar
Racun ikan, moluskisida, insektisida, penolak
22 Kipahit/kisutra daun
Penolak
23 Secang Daun, bunga, biji
Insektisida
24 Brotowali Batang
Insektisida
25 Sirsak Daun, biji annonain Insektisida, larvasida
26 Srikaya Biji Annonain, resin Insektisida
27 Jambu mete Kulit biji Anarkadat, kardol Insektisida, fungisida, bakterisida
28 Mahoni Biji
Insektisida
29 Picung Biji, daun Asam sianida Insektisida
30 Gadung racun Umbi Dioskorin Rodentisida
31 Gadung KB Umbi Diosgenin, saponin Rodentisida
32 Suren Daun Surenon, surenin, surenolakton Insektisida
33 Kenikir Daun, bunga Pepeirton, terhtienil Nematisida
34 Zodia Daun, bunga Evodiamin, rutaecarpin Insektisida
35 Kamalakian Biji Recinin Insektisida
36 Selasih Daun, bunga Metyleugenol Pemikat
37 Cengkeh Bunga, tangaki, daun Minyak atsiri Fungisida
38 Tembakau Daun, batang Nikotin Penolak, Insektisida, akarisida
39 Jengkol Biji Asang jengkolat, ureum, belerang Pengusir tikus
40 Jarak Semua bagian tanaman Ricin Insektisida, nematisida, fungisida
41 Klerak/lerak Buah saponin Insektisida


MIMBA (Azadirachta indica)

Mengandung senyawa aktif azadirachtin, meliantriol, dan salanin. Berbentuk tepung dari daun atau cairan minyak dari biji/buah. Efektif mencegah makan (antifeedant) bagi serangga dan mencegah serangga mendekati tanaman (repellent) dan bersifat sistemik. Mimba dapat membuat serangga mandul, karena dapat mengganggu produksi hormone dan pertumbuhan serangga.

Mimba mempunyai spectrum yang luas, efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak (200 spesies) antara lainL belalang, thrips, ulat, kupu-kupu putih, dll. Disamping itu dapat juga untuk mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur gagal berkecambah. Jamur yang dikendalikan antara lain penyebab: embun tepung, penyakit busuk, cacar daun/kudis, karat daun dan bercak daun. Dan mencegah bakteri pada embun tepung (powdery mildew). Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada tahap awal dari perkembangan serangga, disemprotkan pada dun, disiramkan pada akar agar bisa diserap tanaman dan untuk mengendalikan serangga di dalam tanah.

AKAR TUBA (Deris eliptica)

Senyawa yang telah ditemukan antara lain adalah retenon. Retenon dapat diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2 – 4 % resin rotenone, dibuat menjadi konsentrat air. Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkenal rotenone. Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/belerang. Rotenon adalah racun kontak (tidak sistemik) berpspektrum luas dan sebagai racun perut. Rotenon dapat digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga) dan akarisida (tungau).

TEMBAKAU

Senyawa yang dikandung adalah nikotin. Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga Daun tembakau kering mengandung 2 – 8 % nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat. Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida).

Contoh Pembuatan Pestisida Nabati

Ada dua cara mudah untuk membuat pestisida nabati, yaitu:

  • Perendaman untuk menghasilkan produk ekstrak
  • Penumbukan, pembakaran, pengerusan, dan pengepresan untuk menghasilkan produk berupa pasta atau tepung

Berikut ini beberapa contoh pembuatan pestisida:

Ekstrak Nimba

OPT sasaran: wereng batang coklat, penggerek batang, dan nematode

Bahan dan alat:

  • Air 1 liter
  • Alcohol 70% 1 cc
  • Biji nimbi 50 gr
  • Penumbuk/penghalus
  • Baskom/ember
  • Sprayer

Cara membuat:

  1. Biji nimba ditumbuk halus dan diaduk dengan alcohol
  2. Encerkan dengan 1 liter air
  3. Larutkan diendapkan semalam lalu disaring
  4. Larutan siap diaplikasikan ke tanaman
  5. Serangga akan mati setelah 2 – 3 hari

Ekstrak Daun Sirsak

OPT sasaran: wereng batang coklat

Bahan:

  1. 50 lembar daun sirsak
  2. Satu gemgam (100 gr) rimpang jaringau
  3. Satu suing bawang putih
  4. Sabun colek 20 gr

Cara membuat:

  1. Daun sirsak, jaringau, dan bawang putih di haluskan
  2. Seluruh bahan dicampur dan direndam dengan air selama 2 hari
  3. Larutan disaring
  4. Untuk aplikasi 1 liter larutan dicampur dengan 10 – 15 liter air
  5. Larutan siap diaplikasikan

Ekstrak Sirtem (Sirih dan Tembakau)

OPT sasaran: Belalang dan ulat

Bahan:

  1. 50 lembar daun sirsak
  2. 5 lembar daun tembakau atau satu genggam tembakau
  3. 20 liter air
  4. 20 gr sabun colek/detergen

Cara membuat:

  1. Daun sirsak dan daun tembakau ditumbuk halus
  2. Bahan dicampur dengan air dan diaduk hingga rata
  3. Bahan didiamkan selama satumalam
  4. Larutan disaring kemudian diencerkan (ditambah dengan 50 – 60 air)
  5. Larutan siap digunakan

Ekstrak Belengse (Nimba, Lengkuas, Serai)

OPT sasaran: hama/penyakit secara umum

Bahan:

  1. 8 kg daun nimba
  2. 6 kg lengkuas
  3. 6 kg serai
  4. 20 gr sabun colek /detergen
  5. 20 liter air

Cara membuat:

  1. Daun nimbi,lengkuas dan serai dihaluskan
  2. Bahan yang telah halus dilarutkan dalam 20 liter air
  3. Didiamkan selama satu malam
  4. Larutan disaring dan diencerkan dengan 60 liter air
  5. Larutan siap diaplikasikan untuk 1 ha lahan

Ekstrak Gatem (Gadung dan Tembakau)

OPT sasaran: wereng hijau, wereng batang coklat

Bahan:

  1. 1 kg gadung
  2. 1 ons tembakau
  3. Air secukupnya

Cara membuat:

  1. Gadung dikupas, dicuci dan diparut.
  2. Hasil parutan ditamban dengan 3 gelas air dan dibiarkan selama 12 sampai 24 jam
  3. Tembakau direndam dalam 2 gelas air dan dibiarkan selama 12 sampai 24 jam
  4. Kedua bahan dicampur dan diaduk hingga tercampur merata
  5. Bahan disaring
  6. Ekstrak Gatem diencerkan dengan dosis 2 – 2.5 gelas untuk 1 tangki sprayer.

Ekstrak Gadung

OPT sasaran: walang sangit dan ulat-ulat hama padi

Bahan:

  1. 1 kg gadung
  2. Air secukupnya

Cara membuat:

  1. Gadung dikupas, dicuci, dan diparut lalu diperas dengan kain bersih
  2. Air perasan itulah yang mengandung racun dengan dosis 5 – 10 ml /liter air.
  3. Kocok terlebih dahulu sebelum digunakan.
  4. Larutan disemprotkan ke lahan.
  5. Serangga mati dalam 1 – 2 jam, ulat mati dalam 5 – 6 jam

Ekstrak Gatubrotemsi (Gadung, Tuba, Brotowali, Sirih)

OPT sasaran: ulat-ulat padi, walang sangit, dan kepinding tanah

Bahan:

  1. 1 kg gadung
  2. 1 ons tembakau
  3. 1 potong akar tuba/jenu
  4. 1 genggam daun sirih

Cara membuat:

  1. Gadung dikupas, dicuci dan diparut
  2. Tuba dan brotowali dipotong dan ditumbuk
  3. Daun sirih diremas-remas dan ditambah dengan 3 liter air
  4. Tembakau dipotong-potong dan ditumbuk
  5. Semua bahan dicampur, dimasukkan ke dalam panci dan direbus hingga mendidih, didinginkan dan disaring.
  6. Larutan siap digunakan dengan dosis 50-60 cc/tangki (14 liter).



DAFTAR PUSTAKA

    Anonymous, 2009. http:// pestisida-alami.html. verified at November 22th 2009.

Anonymous. 2009. http://isroi.wordpress.com/2009/02/15/pestisida-nabati-wereng-1/. verified at 19 Desember 2009.

This entry was posted on Sabtu, 02 Januari 2010 at 18.00 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar